Laman

Kamis, 03 Juni 2010

Tugas Akhir Semester ( Dosen Pembimbing : Kurnia Triyuli)

1. Teori Terbentuknya Galaksi

Dua belas milyard tahun yang lalu masih berupa gas hydrogen yang sangat besar dan berada di ruang angkasa dan bergerak perlahan-lahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhan berbentuk bulat. Karena gaya beratnya, ia mengalami proses kontraksi. Pada masa kontraksi, bagian luar dari kabut banyak yang tertinggal.

Pada bagian yang berputar lambat, memiliki berat jenis yang besar. Lalu terbentuknya embun-embun lokal dengan bintang-bintang di dalamnya. Gumpalan kabut yang membentuk bintang tersebut secara perlahan-lahan mangadakan kontraksi. Potensi energi yang dikeluarkan dalam bentuk sinar rdaiasi panas dan turun temperaturnya.

Setelah berpuluh juta tahun maka mempunyai bentuk yang relative tetap seperti matahari kita. Hipotesis ini dibuktikan oleh observasi ke pusat galaksi, bahwa tempat tersebut selalu melahirkan bintang-bintang baru baik secara perlahan-lahan maupun secara eksplosif.

Penyusunan hipotesis evolusi galaksi ini, mulai dengan kabut yang berbentuk bola dari gas-gas yang belum melahirkan bintang-bintang sampai memepat di kedua kutubnya yang berbentuk lensa. Oleh karena makin cepatnya berputar kemudian menjadi bentuk spiral biasa dari jenis Sa sampai Sc atau berkembang menjadi galaksi spiral batang dari jenis Sba sampai dengan Sbc.

2. Nama-Nama Ahli yang Menekuni di Bidang Kosmografi atau Astronomi

a) Claudius Ptolemeus

Planet-plenet beredar sepanjang lingkaran kecil yang disebut gerak epi-cycle yang pusatnya mengitari matahari. Lingkaran besar dengan bumi sebagai pusatnya. Dengan demikian dapatlah diterangkan mengapa jalan planet berbelok-belok. Paham ini disebul Geosentris

b) Nicolus Copernicus

Paham ini menempatkan matahari di pusat sistem yang berturut-turut dikelilingi oleh Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Bulan mengelilingi bumi dalam waktu 27.5 hari. Paham ini disebut paham Heliosentris yang diperkuat dengan ditemukannya parallax bintang dan aberasi.

c) Teori Pasang Surut oleh James Jeans dan Jeffrys

Teori ini mangemukakan bahwa dahulu kala ada bintang besar yang mendekat matahari. Karena gaya tarik bintang itu, maka terjadilah efek pasang surut pada permukaan matahari. Sebagian dari massa matahari tertarik membentuk tonjolan ke arah bintang. Kemudian dengan menjauhnya bintang tersebut, tonjolan itu tertarik dan membentuk cerutu dan akhirnya lepas dari matahari. Lalu massa tersebut pecah dan saling meggumpal dengan ukuran yang berbeda-beda, berputar dan mendingin menjadi planet-plenet beserta satelitnya.

d) Teori Bintang Kembar

Bahwa dahulu, matahari merupakan bintang kembar. Kemudian salah satu tersebut meledak. Pecahan-pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari sedang pecahannya mendingin menjadi planet serta satelit.

e) Teori Kabut Kant-Leplace

Tata surya dahulu berasal dari kabut spiral yang berputar cepat. Karena putarannya, sebagian dari massa kabut terlepas membentuk berapa gelang yang berpusat pada inti kabut. Lama-kelamaan membentuk gumpalan. Lalu gumpalan tersebut, mendingin dan mengeras menjadi planet baru beserta satelitnya. Sedangkan Kant mengemukakan terjadinya kabut pilin. Ia mengemukakan bahwa di angkasa raya berisi berbagai macam gas. Gumpalan gas-gas yang besar menarik yang lebih kecil sehingga kabut tersebut menjadi lebih besar. Akibatnya terjadilah tabrakan antar gumpalan gas yang menyebabkan kabut panas dan berputar sebagai kabut pilin.

f) Teori Proto Planet oleh C.F Von Wiszacker dan Gerald P. Kuiper

Teori ini mengemukakan bahwa sekitar matahari terdapat gas hidrogen dan helium. Gas tersebut ada yang menghilang tetapi ada juga yang mendingin membentuk gumpalan-gumpalan dan secara perlahan-lahan membentuk gumpalan padat. Gumpalan itulah yang disebut proto planet.

g) Al Battani Ahli Astronomi Mendunia

Buah pikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan pengakuan dunia adalah lamanya bumi mengelilingi bumi. Berdasarkan perhitungannya, ia menyatakan bahwa bumi mengelilingi pusat tata surya tersebut dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Perhitungannya mendekati dengan perhitungan terakhir yang dianggap lebih akurat. Itulah hasil jerih payahnya selama 42 tahun melakukan penelitian yang diawali pada musa mudanya di Raqqa, Suriah. Ia menemukan bahwa garis bujur terjauh matahari mengalami peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy. Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung matahari. Al Battani juga menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya musim, dan orbit matahari. Ia pun bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan baru. Ini terkait dengan pergantian dari sebuah bulan ke bulan lainnya.

h) Ibnu Yunus Ahli Astronom Legendaris dari Mesir

Ibnu Yunus sangat terkenal dengan adikaryanya bertajuk al-Zij al-Hakimi al-Kabir. Kitab yang ditulisnya itu mengupas tabel astronomi – sebuah hasil penelitian yang sangat akurat. NM Swerdlow dalam karyanya berjudul Montucla’s Legacy: The History of the Exact Sciences mengungkapkan, al-Zij al-Hakimi al-Kabir merupakan salah satu karya astronomi yang sangat mashur. Tabel yang disusunnya itu digunakan untuk beragam keperluan astronomi. Salah satunya untuk kepentingan penanggalan yang digunakan masyarakat Muslim di beberapa wilayah, seperti Suriah. Selain itu, tabel itu juga mengupas tentang teori jam matahari serta mampu menentukan garis bujur dan lintang matahari, bulan dan planet. Tabel Ibnu Yunus pun digunakan untuk menentukan arah kiblat.

i) Al Biruni ( 973-1050 M )

Ahli astronomi yang satu ini, turut memberi sumbangan dalam bidang astrologi pada zaman Renaissance. Ia telah menyatakan bahwa bumi berputar pada porosnya. Pada zaman itu, Al-Biruni juga telah memperkirakan ukuran bumi dan membetulkan arah kota Makkah secara saintifik dari berbagai arah di dunia. Dari 150 hasil buah pikirnya, 35 diantaranya didedikasikan untuk bidang astronomi.

j) Al sufi ( 903-983 M)

Orang Barat menyebutnya Azophi. Nama lengkapnya adalah Abdur Rahman as-Sufi. Al-Sufi merupakan sarjana Islam yang mengembangkan astronomi terapan. Ia berkontribusi besar dalam menetapkan arah laluan bagi matahari, bulan, dan planet dan juga pergerakan matahari. Dalam Kitab Al-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar, Azhopi menetapkan ciri-ciri bintang, memperbincangkan kedudukan bintang, jarak, dan warnanya. Ia juga ada menulis mengenai astrolabe (perkakas kuno yang biasa digunakan untuk mengukur kedudukan benda langit pada bola langit) dan seribu satu cara penggunaannya.

3. Istilah-istilah dalam Komografi

a) Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang bentuknya sangat lonjong. Komet biasa disebut sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki ekor gas debu yang sangat panjang.

b) Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar.

c) Meteorit adalah benda-benda di luar angkasa dengan kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan sebagainya.

d) Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus).

4. Tata koordinat di Bidang Kosmografi

Di dalam astronomi, tata koordinat langit adalah tata koordinat yang digunakan untuk memetakan posisi di langit. Umumnya digunakan dua koordinat yang didefinisikan pada dua lingkaran besar acuan pada bola langit dan dinyatakan dalam satuan sudut. Kedua lingkaran besar tersebut adalah:

1. bidang fundamental yaitu lingkaran besar yang tegak lurus garis penghubung kedua kutub tata koordinat. Koordinat pertama dihitung dari bidang fundamental ke arah kutub atau sebaliknya.

2. lingkaran bujur nol yaitu lingkaran besar yang melewati kedua kutub tata koordinat dan didefinisikan sebagai titik awal. Koordinat kedua dihitung dari lingkaran bujur nol ke lingkaran bujur obyek.

Pada intinya tata koordinat langit hanya menaruh perhatian pada "arah" letak sebuah benda langit saja, dan tidak memperhitungkan jarak benda langit tersebut.

Jenis Tata koordinat Bola Langit adalah

Tata koordinat

Bidang fundamental

Kutub-kutub

Koordinat

Epoch

Tata koordinat horizon

horizon

zenith dan nadir

ketinggian - azimuth

Tata koordinat ekuator

ekuator langit

kutub-kutub langit

deklinasi - asensio rekta atau sudut jam

B1950, J2000

Tata koordinat ekliptika

ekliptika

kutub-kutub ekliptika

lintang ekliptika - bujur ekliptika

Tata koordinat galaksi

bidang galaksi

kutub-kutub galaksi

Tata koordinat supergalaksi

bidang supergalaksi

5) Alat-alat Kosmografi, Planeterium dan Bosscha

a) Planeterium

Adalah suatu gedung teater untuk memperagakan simulasi susunan bintang dan benda-benda langit. Atap gedung biasanya berbentuk kubah setengah lingkaran. Di planetarium, penonton bisa belajar mengenai pergerakan benda-benda langit di malam hari dari berbagai tempat di bumi dan sejarah alam semesta. Planetarium berbeda dari observatorium. Kubah planetarium tidak bisa dibuka untuk meneropong bintang.

b) Teleskop

Adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.

c) World Wide Telescope dari Microsoft

Merupakan piranti lunak yang diciptakan untuk para peneliti dan masyarakat umum yang memiliki minat terhadap astronomi. Para peneliti atau pengunjung Bosscha bisa menikmati tata surya, planet, dan galaksi hasil bidikan teleskop terbaik di dunia seperti Hubble, Observatorium sinar X Candra serta lainnya.

d) Observatorium Boscha

Dengan adanya layanan seperti ini, data pengamatan bisa langsung dilihat. OB akan bekerjasama dengan LIPI untuk mengolah dan menyimpan data digital uang dihasilkan.

e) Gnomon

Semacam alat untuk mengukur tinggi sebuah bintang

f) Quadrant dan Triquerum

Alat astronomi pada zaman Copernicus.

g) Sextant

Merupakan alat pengamat benda langit yang mudah dibawa kemana-mana

h) Pesawat Universal

Adalah pesawat atau alat yang dapat digunakan untuk mengukur tinggi dan azimuth sekaligus pada sebuah bintang.

i) Pesawat Laluan

Semacam teropaong meridian tanpa skala derajat yang digunakan untuk mencatat waktu pada saat bintang mencapai kulminasi atas.

j) Lensa Galaksi

Adalah alat astronomi yang digunakan untuk melihat galaksi-galaksi yang letaknya sangat jauh dari bumi.

6 Penemuan-Penemuan Mutakhir di Bidang Kosmografi

a) Aurora di Mars Berhasil Dipetakan

Aurora adalah fenomena munculnya cahaya berwarna-warni di atas langit kutub. Aurora yang terjadi di Mars sepanjang tahun telah berhasil direkam oleh wahana Mars Express milik badan Antariksa Eropa. Selain itu, tim peneliti dari Prancis berhasil mengamati 9 aurora di atmosfer Mars dan menyusunya dalam suatu peta. Cahaya-cahaya tersebut tampak dengan warna antara hijau sampai ungu, cahaya tersebut berasal dari ultraviolet yang terbentuk saat partikel bermuatan listrik dari matahari bereaksi karena pengaruh medan magnet planet tersebut.

b) Masih Ada Planet “X” Setelah Pluto

Sebuah planet padat yang dilapisi es diprediksikan ada di orbit yang lebih jauh dari Pluto. Objek yang terletak di kawasan Sabuk Kuiper ini secara teknis tidak disebut planet. Sesuai deferensi baru yang ditetapkan IAU, ia disebut Plutoid atau objek bulat padat setelah Neptunus. Salah satu karakter dari objek ini adalah selisih jarak orbitnya yang sangat jauh.

c) Galaksi Terjauh dan Tertua Terekam Teleskop

Galaksi ini diberi nama A1689-2 D1, terbentuk saat alam semesta baru berusia sekitar 700 juta tahun. Ia termasuk diantara galaksi-galaksi yang pertama kali terbentuk . Ukurannya lebih kecil, tipis,memiliki 2 pusat dan formasi bintang-bintangnya yang ekstrim. Galaksi ini tepatnya diperkirakan berada pada jarak 12.8 myliard tahun cahaya. Untuk melihatnya para astronom dilengkapi dengan Lensa Galaksi.

d) Misteri Ledakan Bintang Abad-16

Sejauh ini para ilmuwan percaya bahwa ledakan tersebut berasal dari ledakan bintang atau supernova. Cahaya terang tersebut berasal dari ledakan bintang kembar jenis kerdil putih. Cahaya tersebut diduga sebagai bintang baru yang sangat terang di sekitar rasi bintang Cassiopeia. Namun, cahaya seterang planet venus tersebut hanya bertahan selama 2 minggu dan hilang sepenuhnya setelah 16 bulan kemudian.

e) Terdapatnya Sistem Penanggalan Menurut Tahun Kabisat, Siderik, dan Sinodik.

Tahun Kabisat adalah tahun dimana jumlah harinya tidak terdiri dari 365 hari tetapi 366 hari. Memiliki ciri-ciri angkanya habis dibagi 400, 5, 100, dan 4. Secara detail terdiri dari 365 hari 5 jam 48 menit dan 45,1814 detik. Sedangkan tahun siderik adalah tahun dimana bumi dalam mengelilingi matahari dalam waktu 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik. Tahun sinodik adalah tahun yang dalam setahun memiliki 12 bulan atau dalam setahun memiliki 354,36708 hari. Jumlah harinya bervariasi dalam setiap bulan tergantung pada posisi bulan, bumi, dan matahari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar